APATISME BERKEMBANG, SEKRE HILANG

oleh Taufik Bagus S

Fenomena apatisme telah lama ada di Fakultas yang kita cintai ini, sialnya semakin hari semakin berkembang si apatisme ini. Sekre makin sepi, kampus makin bau busuk beraroma ketidakpedulian. Dilihat dari segi sosial-kulturalnya tentu dapat dilihat bahwa ada pergeseran yang telah terjadi di kalangan mahasiswa. Di era globalisasi ini, mahasiswa lebih asik nongkrong di internet (sosial media) daripada di Sekre-sekre yang ada.        

Kesenjangan kaderisasi antara UKM, HIMA dan BEM terlihat belakangan ini, UKM yang seharusnya menjadi tempat mahasiswa menyalurkan hobi dan minatnya, sekarang hanya jadi  sekedar simbol, simbol bahwa UKM ini ada! Simbol bahwa UKM ini hanya pelengkap Fakultas. Lalu bagaimana cara UKM mendidik adik adiknya kelak ketika kaderisasi tidak ada?

Peran UKM ini sangat penting baik untuk UKM itu sendiri, universitas, dan EKSISTENSI mahasiswanya yang terlibat. Tujuan EKSISTENSI ini telah dilupakan oleh mahasiswa zaman sekarang, mereka berpendapat bahwa mendapatkan EKSISTENSI hanya dari BEM dan HIMPUNAN.

Misperception tertanam di generasi mahasiswa tentang UKM, apakah mungkin ini ada kesalahan dari pihak UKM itu sendiri atau dari penyelenggara PKKMB? atau memang salah zaman? Ah sial tidak usah menyalahkan satu golongan, ini salah kita semua. Kita membiarkan apatisme ini berkembang tanpa memikirkan solusi, dibalik itu semua kita juga sibuk terhadap proker masing masing tanpa ada tujuan yang sama, yaitu KADERISASI, mengapa kita terlalu egois? Mengapa kita tidak peka? Ini masalah kita bersama, bukan masalah satu kamar saja!.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *