Campussia.com http://campussia.com KRITIS, ANALITIS ,DEMOKRATIS Sun, 28 Apr 2024 03:13:13 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.3.4 http://campussia.com/wp-content/uploads/2018/11/52W2A7Sr_400x400-100x100.jpeg Campussia.com http://campussia.com 32 32 154227269 Kilas Audiensi, Rektor Cengar-Cengir: Saya Tidak Tahu Persis http://campussia.com/kilas-audiensi-rektor-cengar-cengir-saya-tidak-tahu-persis/ http://campussia.com/kilas-audiensi-rektor-cengar-cengir-saya-tidak-tahu-persis/#respond Sat, 27 Apr 2024 13:33:53 +0000 https://campussia.com/?p=1049

Purwokerto-campussia.com. Seruan audiensi terlihat menggemparkan Gedung Rektorat Unsoed setidaknya dari siang hingga petang (26/04). Ratusan mahasiswa yang tergabung dari berbagai elemen organisasi kemahasiswaan Unsoed mendesak masuk, menuntut paksa pencabutan Peraturan Rektor Nomor 6 Tahun 2024 yang dinilai tidak masuk akal. Namun, tuntutan yang dilayangkan mahasiswa tidak membuahkan hasil manis, hanya titipan janji dari sang rektor.

Menjelang satu minggu pelaksanaan registrasi online mahasiswa baru Unsoed jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), telah diwarnai kritik tajam dengan adanya ketetapan rektor dalam peraturannya. Pasalnya Peraturan Rektor Nomor 6 Tahun 2024 berisi tentang kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Iuran Pembangunan Institusi (IPI) secara drastis apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu pada Peraturan Rektor Nomor 15 Tahun 2023.

Terdapat setidaknya 386 mahasiswa baru yang melaporkan pengaduan kepada Adkesma BEM Unsoed tentang UKT yang tiba-tiba melejit. Artinya masih banyak calon mahasiswa yang belum berani melanjutkan registrasi karena takut akan mendapat UKT tinggi. Hadir ditengah seruan audiensi, tiga orang calon mahasiswa baru yang menyampaikan keluhannya secara langsung di hadapan rektor. Mereka menyebut bahwa penghasilan serta tanggungan orang tua tidak sesuai dengan kemampuan UKT yang harus dibayarkan. Tidak hanya soal UKT, mereka juga harus mempertimbangkan biaya hidup selama kuliah di Unsoed. 

“Mengapa pengumuman besaran UKT tidak disebarkan sebelum SNBP? Saya kecewa karena telah menaruh ekspektasi yang besar terhadap Unsoed. Kami pikir dengan kuliah di sini dapat mengurangi beban orang tua, tapi mengapa UKT nya sangat mahal pak?!” ungkap Isna, calon mahasiswa baru di depan sang rektor.

Aliansi gerakan mahasiswa yang tergabung dalam audiensi tersebut, merumuskan empat tuntutan diantaranya yaitu:

  1. Penolakan terhadap Peraturan Rektor Nomor 6 Tahun 2024 tentang kenaikan UKT, dan mengembalikan pada aturan sebelumnya.
  2. Pengembalian peraturan potongan UKT 50% bagi mahasiswa akhir.
  3. Pegembalian peraturan penyesuaian UKT mahasiswa aktif untuk setiap semesternya.
  4. Penyebaran informasi segala kebijakan agar dilakukan lebih cepat

Pihak rektorat menjelaskan bahwa UKT dihitung berdasarkan Biaya Kuliah Tunggal (BKT), yaitu biaya yang dibutuhkan untuk operasional pendidikan selama satu tahun. Penghitungan lebih lanjut dengan pertimbangan berbagai variabel seperti indeks wilayah, penghasilan, dan tanggungan orang tua calon mahasiswa. Rektor juga menyinggung adanya kesalahan input dari mahasiswa baru terkait pendapatan atau tanggungan sehingga menyebabkan UKT yang tertagih tidak sesuai dengan kemampuan orang tua calon mahasiswa baru.

“BKT yang anda (mahasiswa aktif) peroleh itu dari pengusulan tahun 2011/2012. Kemudian yang tahun 2024 adalah penyesuaian berasal dari kementerian dan itu perhitungannya adalah 12 tahun setelah tahun 2012 jadi ada aspek inflasi,” terang sang rektor.

Aspek keterbukaan menjadi pertanyaan besar mahasiswa terkait penghitungan besaran nominal UKT yang harus dibayarkan mahasiswa baru. Sementara itu rektor menawarkan crosscheck terhadap input data tanggungan mahasiswa baru, pasalnya rektor menyebut rekening listrik yang menjadi salah satu tanggungan, merupakan rerata dari tiga bulan terakhir. Namun, mahasiswa baru menegaskan bahwa sistem registrasi yang ada meminta input jumlah dari rekening listrik tiga bulan terakhir.

Merasa tak kunjung ada kejelasan sementara cuaca tengah hujan, mahasiswa mencoba mendesak masuk hingga terjadi kericuhan. Dari kericuhan tersebut ada seorang mahasiswa yang pingsan, sehingga semakin memancing emosi para demonstran. Banyaknya mahasiswa yang turun aksi menyebabkan tidak semua bisa masuk untuk diskusi perihal tuntutan dan penjelasan rektor terkait peraturannya. Sementara di lobi gedung putih hijau itu masih terjadi aksi oleh mahasiswa, yang tidak bisa masuk.

Kembali dilakukan audiensi dengan jalan diskusi di aula rektorat, beberapa perwakilan mahasiswa dari berbagai elemen melesakkan pertanyaan untuk dijawab rektor. Pertanyaan yang sering diajukan selain dari pada kemampuan dalam membayar UKT, ialah kesesuaian UKT yang dibayarkan dengan fasilitas kampus yang dinikmati mahasiswa, serta transparansi perhitungan UKT dan penggunaanya.

Pembentukan besaran UKT mengacu pada asas keterjangkauan dan keterbukaan yang mana penentuan level UKT didasarkan pada pendapatan dan tanggungan orang tua mahasiswa. Sementara penyusunan BKT sudah berbeda dari BKT tahun 2012, untuk sekarang ditentukan melalui sistem berdasarkan variabel wilayah provinsi, proses dan metode pembelajaran, institusi dan administrasi, serta akreditasi program studi.

“UKT kedokteran UI pada golongan 11 sebesar 17,5 juta. Namun kenaikan UKT Unsoed pada golongan 8 mencapai 33,5 juta. Sementara fasilitasnya tidak sesuai, ada gedung yang bocor,” tutur James, mahasiswa kedokteran Unsoed.

“Ada peraturan menteri yang membolehkan UKT tinggi selama masih dibawah BKT, namun itu kembali disesuaikan dengan kemampuan pembiayaan orang tua mahasiswa. Kenaikan ini karena aspek inflasi dari tahun 2012 dan Unsoed belum ada kenaikan. Sumber pembiayaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) berbeda dengan PTN Badan Layanan Umum (BLU). PTN BH memungkinkan perolehan pendapatan selain dari UKT. Sehingga tidak serta-merta dibandingkan dengan kampus lain, namun terukur berdasarkan penyesuaian pada variabel pendapatan dan tanggungan orang tua,” jawab Ahmad Shodiq selaku rektor Unsoed.

Mahasiswa berharap audiensi ini menjadi penengah antara keinginan mahasiswa dan pemerintah, sehingga tidak hanya keluar jawaban normatif sesuai peraturan yang didapat, tetapi juga jawaban dari aspek sosiologis yaitu hak pendidikan mahasiswa. Rektor sebagai pemimpin tertinggi seharusnya dapat memanfaatkan branding position atau penempatan diri agar tidak terkesan mengikuti peraturan pemerintah tanpa memperhatikan indeks wilayah.

Namun rektor kembali menegaskan, bahwa aspek kewilayahan ada pada sistem untuk wilayah Jawa, Bali, NTB adalah sama  yang kemudian muncul dengan gabungan variabel-variabel yang lain.

“Kami dalam menentukan tarif UKT mudah-mudahan mahasiswa telah memahami aspek tadi, yang kami khawatirkan justru kalau ada kekeliruan, dan kita katakan bahwa itu adalah anomali. Saya tidak bermaksud memasuki kehidupan pribadi orang lain, terkadang kebutuhan banyak, tanggungan pun banyak tapi ternyata yang memberatkan bukan biaya pendidikan tapi beban di pembiayaan lain seperti kredit di bank. Kalau benar membutuhkan akan kami bantu dengan cara akan kami kalibrasi kalau itu ada anomali. Kami komitmen untuk membantu saudara-saudara kami yang tidak mampu,” jelas rektor.

Pencabutan Peraturan Rektor tersebut tetap digaungkan mahasiswa sebagai tuntutan. Mereka menanyakan jaminan terhadap mahasiswa baru yang memiliki kekeliruan dalam input data, karena faktanya banyak yang mendapat UKT golongan 7 hingga golongan 8. Selain itu, mahasiswa baru menanyakan seharusnya pemberitahuan perubahan akan perbaikan kekeliruan itu diberitahukan di website.

“Dua hari proses registrasi kita mengamati banyak anomali, kami paham mungkin pada saat pengisian terjadi kekeliruan. Kami sudah mengumumkan di halaman website bahwa ‘bagi mahasiswa baru yang memiliki kesalahan dalam mengupload silahkan dapat menghubungi dan datang ke kantor (Unit Layanan Terpadu) ULT, dan memperbaikinya disana’ “ ujar salah satu pengelola website SPMB.

Rektor berterima kasih kepada para mahasiswa yang menyampaikan keluhan dari kekurangan di Unsoed yang menjadi bahan evaluasi. Tak lupa rektor menyampaikan bahwa dengan adanya perubahan penyesuaian dengan kondisi kebutuhan saat ini harapannya fasilitas akan menjadi lebih baik. Ia menambahkan bahwa UKT yang dibayarkan merupakan biaya yang telah disubsidi pemerintah jadi mahasiswa tidak menanggung biaya yang sebenarnya seperti yang tercantum dalam BKT.

Tetap tidak ada kejelasan antara masalah dan penjelasan yang diberikan rektor, mahasiswa terus meminta solusi. Seandainya banyak mahasiswa baru yang tidak melanjutkan kuliah karena UKT Unsoed mahal, padahal saat ini baru tahap penerimaan jalur SNBP bagaimana dengan nasib jalur lain setelahnya. Rektor menjawab jika benar-benar tidak mampu, maka disilahkan untuk datang ke ULT.

Permasalahan fasilitas lagi-lagi digaungkan oleh salah satu mahasiswa prodi keperawatan internasional, Lia, yang juga merupakan menteri Adkesma BEM Unsoed. Bahwa besaran UKT tidak sesuai dengan fasilitas yang didapat. Ruang kelas yang berbagi dengan program S2, terdapat pemakaian alat praktikum yang rusak, hingga praktikum dengan menggunakan obat-obatan kadaluarsa. Sementara sudah terdapat banyak aduan mahasiswa baru terkait UKT mereka yang sangat tinggi. Hal yang serupa juga disampaikan oleh Aldo yang tergabung dalam BEM Fikes, yang mengungkap isu besaran UKT tertinggi untuk prodi keperawatan internasional yang mencapai 52 juta. Menurutnya tentu sangat tidak lazim dibandingkan fasilitas jalan menuju kampusnya yang rusak dan licin.

“Saya ada laporan pak, terkait UKT dari mahasiswa baru keperawatan bahwa pada tanggal 23 April, ia mendapat UKT 11 juta. Lalu dicek lagi tanggal 25 April UKT nya naik menjadi 18 juta, dan itu posisinya tinggal bayar tapi dicek lagi malah berubah,” ungkap Aldo sambil menunjukkan bukti pengaduan ke hadapan rektor.

“Yang berkaitan dengan perubahan perlu kami pelajari. Anda meminta jawaban dari saya, saya tidak tahu persis itu,” jawab sang Rektor dengan memperlihatkan deretan giginya, cengar cengir.

Seruan terdengar kembali oleh salah satu mahasiswa yang mengkhawatirkan jika penerapan UKT tinggi maka kemampuan finansial orang tua mahasiswa tidak selalu mampu dalam setiap semesternya untuk melakukan pelunasan. Sementara kebijakan penyesuaian UKT juga dipersulit dengan adanya aturan bahwa yang sudah mendapat penyesuaian UKT tidak boleh mengajukan lagi. Fenomena ini menjadi dilema yang dirasakan banyak mahasiswa, sehingga dikhawatirkan mahasiswa akan melakukan cara-cara instan yang berdampak buruk seperti mengikuti pinjaman online atau sampai bunuh diri karena tekanan yang dirasakan. Oleh karenanya, mahasiswa tetap kukuh dengan tuntutan pencabutan Peraturan Rektor Nomor 6 Tahun 2024.

Di akhir konferensi, sebelum  rektor meninggalkan ruangan, salah seorang mahasiswa mengajukan beberapa tuntutan yang diajukan oleh para mahasiswa. Mereka menuntut perihal pencabutan peraturan rektor No.6 Tahun 2024 dengan tenggat waktu Hari Senin jam 12.00 WIB untuk langsung dicabut dan dipublikasikan, perpanjangan waktu registrasi online mahasiswa baru jalur SNBP, serta penghapusan kebijakan penyesuaian UKT yang hanya berlaku sekali karena dianggap mempersulit proses administrasi.

Hingga petang, mahasiswa tetap dengan tuntutannya. Apabila tuntutan tadi tidak digubris, mereka mengancam akan datang lagi dengan masa yang lebih besar dan lebih tercerdaskan. Sementara itu, mahasiswa menunggu janji sang rektor untuk ditepati. sebelum meninggalkan ruangan konferensi, rektor menjawab seruan mahasiswa yang meminta jaminan akan tuntutan yang mereka layangkan.

“Oke ya, kami butuh waktu, terutama dengan para dekan. Nantinya masukan-masukan dari adik-adik semua ini akan menjadi bahan pertimbangan. Hasilnya nanti silakan kalau Anda berkenan jam 12 Mas ya? Oke, mudah-mudahan nanti bisa disampaikan ke panjenengan. Saya kira nganten itu nggih,” tutur sang rektor.

Menjelang pembubaran aksi dengan dipimpin oleh Presiden BEM Unsoed, para mahasiswa melepaskan almamater yang dikenakannya. Mereka mengangkat tinggi-tinggi tangan mereka dan menyerukan pernyataan sikap sebagai tindakan ekspresif guna menanggapi peristiwa yang terjadi.

“Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia! Hidup Pendidikan Indonesia! Kami keluarga besar mahasiswa Unsoed menyatakan bahwa kami kecewa! Sangat kecewa! Dengan ketetapan kampus untuk menaikkan biaya UKT dan IPI. Kampus seakan-akan buta dan tuli terhadap kesejahteraan mahasiswa. Kami keluarga besar mahasiswa Unsoed menuntut rektor yang pertama, untuk mencabut Peraturan Rektor Nomor 6 Tahun 2024 dan menerapkan kembali Peraturan Rektor Nomor 15 Tahun 2023 yang mengatur biaya pendidikan mahasiswa Unsoed. Dua, untuk membatalkan kebijakan perihal nominal keringanan UKT yang diturunkan apabila mahasiswa akhir Unsoed mengajukan lebih dari satu kali dalam penyesuaian UKT yang harus diajukan satu kali dalam setiap semester bagi mahasiswa Unsoed. Yang ketiga, untuk lebih cepat dalam memasifkan penyebaran informasi perihal kebijakan kampus. Yang keempat, untuk memperpanjang waktu registrasi online bagi calon mahasiswa baru jalur SNBP tahun 2024. Turunkan UKT Unsoed! Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia!” seru para mahasiswa Unsoed.

Bagaimana kelanjutan dari keputusan rektor? Akankah rektor menepati janjinya? Akankah tuntutan mahasiswa Unsoed dapat terwujud?

Reporter: Nita Maysaroh, Muftikhatul Hijriyah, Vina Melfiana, Bernadin Onnie Kusuma Dewi, Zulfatun Musyarofah | Penulis: Nita Maysaroh, Anisa Nur Mareta | Transkriptor: Reri Zakia Pramudita Riyadi, Fina Anis Amintarti

]]>
http://campussia.com/kilas-audiensi-rektor-cengar-cengir-saya-tidak-tahu-persis/feed/ 0 1049
MIE SPAGHETTI DIPANEN DARI POHON?! YUK ULIK ASAL-USUL APRIL MOP! http://campussia.com/mie-spaghetti-dipanen-dari-pohon-yuk-ulik-asal-usul-april-mop/ http://campussia.com/mie-spaghetti-dipanen-dari-pohon-yuk-ulik-asal-usul-april-mop/#respond Wed, 17 Apr 2024 07:40:15 +0000 https://campussia.com/?p=1044

Lembaga penyiaran layanan publik terkemuka di dunia, BBC, pada 1957 silam yang melaporkan bahwa petani Swiss mengalami rekor panen spageti dan memperlihatkan rekaman orang yang memanen mi yang berlimpah dari pohon. Ternyata klip tersebut merupakan salah satu lelucon April Mop pertama yang disiarkan di televisi. Narator film ini adalah jurnalis yang sangat dihormati, Richard Dimbleby. Pada 1 April tahun 1957 tersebut, beberapa pemirsa gagal melihat sisi lucunya dan mengkritik BBC karena menyiarkan berita palsu tentang apa yang seharusnya menjadi program faktual yang serius. Namun, pemirsa yang lain begitu tertarik sehingga mereka menulis surat ke BBC menanyakan di mana mereka bisa membeli semak spageti mereka sendiri.

Lalu Apa Itu April Mop?

April Mop, dikenal dengan April Fools’ Day dalam bahasa Inggris, diperingati setiap tanggal 1 April setiap tahunnya. Pada hari itu, seseorang dianggap boleh berbohong atau memberi lelucon kepada orang lain tanpa dianggap bersalah dan disertai ucapan ‘April Mop!’ di akhir lelucon. Hari ini ditandai dengan tipu-menipu dan lelucon lainnya terhadap keluarga, teman bahkan tetangga dengan tujuan mempermalukan orang-orang yang mudah ditipu. Meski begitu, lelucon April Mop sebaiknya tidak menyinggung atau melukai perasaan orang lain dan sebaiknya dilakukan dengan bijaksana dan tidak menyinggung perasaan orang lain.

Sejak Kapan Sih April Mop Itu Ada?

Beberapa sejarawan berspekulasi bahwa April Mop dimulai pada tahun 1582, ketika Prancis beralih dari kalender Julian ke kalender Gregorian, sebagaimana diserukan oleh Konsili Trente pada tahun 1563. Dalam Kalender Julian, yang sama dengan kalender Hindu, tahun baru dimulai dengan ekuinoks musim semi sekitar tanggal 1 April. Ekuinoks yaitu peristiwa ketika poros bumi tidak miring ke arah matahari, sehingga menghasilkan jumlah siang dan malam yang hampir sama di semua garis lintang.

Orang-orang yang lambat menerima berita atau tidak menyadari bahwa awal tahun baru telah dipindahkan ke tanggal 1 Januari dan terus merayakannya pada minggu terakhir bulan Maret hingga tanggal 1 April menjadi sasaran lelucon dan tipuan. Orang-orang ini pun mendapat julukan ‘April Fools’. 

Lain halnya dengan asal-usul April Mop dari Roma Kuno. Di sana terdapat festival Hilaria yang dirayakan oleh pengikut Kultus Cybele setiap 25 Maret. Dalam festival tersebut, orang-orang akan menyamar dan mengejek orang lain.

Atas asal-usulnya yang ambigu, April Mop kemudian dirayakan orang-orang sebagai tanda kedatangan musim semi. Karena orang-orang biasanya merasa ditipu oleh perubahan musim dingin ke musim semi yang seringkali tidak terduga.

Melansir History, seiring berjalannya waktu, orang-orang mulai menciptakan tipuan April Mop yang kian rumit. Beberapa surat kabar, stasiun radio, televisi, dan situs web ikut berpartisipasi dalam merayakan April Mop. Caranya, melaporkan berita dengan judul yang menipu pembaca.

]]>
http://campussia.com/mie-spaghetti-dipanen-dari-pohon-yuk-ulik-asal-usul-april-mop/feed/ 0 1044
Lebaran 2024, Menyala Abangkuhhh | Gamis Shimmer Jadi Tren Lebaran Tahun Ini http://campussia.com/lebaran-2024-shimmer-jadi-tren-lebaran-tahun-ini/ http://campussia.com/lebaran-2024-shimmer-jadi-tren-lebaran-tahun-ini/#respond Tue, 09 Apr 2024 14:03:47 +0000 https://campussia.com/?p=1037

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau lebaran banyak orang mulai berburu baju baru atau baju untuk digunakan pada hari raya. Berbagai trend baju hari raya yang tengah ramai dicari di pasaran yaitu dress coquette, kaftan, dress crinkle, dress brokat, dan dress shimmer. Salah satu tren baju yang saat ini ramai dibahas warganet adalah tren gamis shimmer. 

Diketahui baju yang ramai dibeli oleh masyarakat saat ini adalah gamis shimmer silk yang mempunyai kesan mewah dan elegan karena kilauannya. Bahan bajunya memiliki permukaan glossy sehingga memberikan efek mengilap bagi orang yang melihatnya.

Melansir dari media sosial TikTok ada beberapa pengguna yang membagikan pakaian lebaran mereka. Sebagian besar pengguna membagikan lebaran tahun ini akan identik dengan gamis berbahan dasar shimmer.

“Fix lebaran tahun ini menyala abangkuhhh” kata salah satu pengguna.

Bahkan, sebelum hari raya tren baju shimmer sudah ramai dibahas warganet di berbagai platform media sosial. Tidak sedikit juga yang membuat meme atau candaan baju shimmer yang identik dengan efek mengilap pada kainnya.

Namun, setelah ramai digandrungi, baju shimmer ini lama-kelamaan menurun peminatnya dikarenakan video viral pengguna TikTok yaitu di akun Indra Fashion, di mana dalam video tersebut pemilik akun yang notabenenya adalah ibu pemilik toko baju di Pasar Johar yang sedang merekam suasana toko nya yang laris dikunjungi oleh pembeli yang mencari baju shimmer untuk lebaran.

“Lebaran shimmer shimmer, haloo shimmer shimmer agek laku iki, lebaran 2024 model terbaru shimmer shimmer” begitu ucap ibu pemilik akun Indra Fashion di videonya.

Lantas karena video tersebut viral di sosial media TikTok, sound ibu pemilik akun Indra Fashion tersebut banyak digunakan oleh orang lain untuk membuat video, terutama video parodi lucu seperti sedang mengejek orang yang memakai baju shimmer disaat hari raya Idul Fitri yang akhirnya menjadi trend di TikTok video baju shimmer ngakak. Tapi, karena video ngakak tersebut banyak orang terutama perempuan merasa malu untuk menggunakan baju shimmer yang telah mereka beli. 

Gimana, tertarik untuk membeli model baju shimmer untuk hari raya Idul Fitri atau model model yang lain?

Penulis: Fina Anis Amintarti | Editor: Anisa Nur Mareta

]]>
http://campussia.com/lebaran-2024-shimmer-jadi-tren-lebaran-tahun-ini/feed/ 0 1037
Carnival Ramadhan 1445 H: Hebat Pahalanya, Hebat Pula Manfaatnya http://campussia.com/carnival-ramadhan-1445-h-hebat-pahalanya-hebat-pula-manfaatnya/ http://campussia.com/carnival-ramadhan-1445-h-hebat-pahalanya-hebat-pula-manfaatnya/#respond Sat, 30 Mar 2024 08:13:14 +0000 https://campussia.com/?p=1033

Unit Kerohanian Islam (UKI) FEB Unsoed menyelenggarakan acara bertajuk “Carnival Ramadhan” di Masjid Baitul Mat’sur pada bulan Ramadan 1445 H. Acara tersebut merupakan program kerja Departemen Syiar yang ditujukan tidak hanya untuk mahasiswa FEB saja, tetapi juga untuk umum.

“Buat acara Carnival Ramadhan sendiri itu merupakan salah satu proker dari departemen di UKI FEB Unsoed yaitu Departemen Syiar, dan juga dalam rangka mengisi bulan Ramadan di lingkungan FEB Unsoed sendiri ya mba,” tutur Nabil, selaku ketua pelaksana Carnival Ramadhan.

Carnival Ramadhan resmi dibuka pada Jumat 1 Maret 2024 dan akan berlangsung hingga 4 April 2024. Sedangkan rangkaian acaranya meliputi kultum Zuhur, kajian menjelang berbuka puasa, serta ditutup dengan pemberian santunan Tunjangan Hari Raya (THR) dari Takmir Masjid Baitul Mat’sur untuk beberapa tenaga kerja di FEB Unsoed yang membutuhkan.

“Kajian menjelang berbuka, yang dilanjutkan dengan berbuka bersama dan juga Tarawih bersama. Untuk kegiatan ini dilakukan pada setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat pada tanggal 13, 15, 18, 20, 22, 25, 27 Maret serta 1 dan 3 April. Dalam kegiatan ini kami mengundang pembicara yang biasanya adalah ustaz-ustaz yang biasa mengisi juga di kegiatan kami. Kami menyediakan buka puasa yang biasanya berupa takjil, makanan berat yang kadang dalam bentuk prasmanan maupun nasi kotak, kami menyediakan semua itu dengan jumlah 100 porsi. Selanjutnya salat Tarawih berjamaah dan kultum Tarawih yang diisi oleh para panitia dan pengurus UKI,” jelas Nabil.

Sementara itu, pembagian THR akan dilaksanakan pada tanggal 3 April 2024. Sebanyak 25 paket telah disiapkan UKI sebagai THR yang akan dibagikan. Hal menarik lain dari acara ini terlihat pada kultum Zuhur yang dilakukan di sela-sela azan dan iqomah pada saat salat Zuhur. Alih-alih mendatangkan dai populer, kultum Zuhur ini justru diisi oleh para dosen. Kultum tersebut dilaksanakan setiap hari Senin hingga Kamis dari tanggal 13 Maret sampai 4 April 2024 di Masjid Baitul Mat’sur.

Nabil mengaku, persiapan Carnival Ramadhan telah dilakukan sejak pertengahan menjelang akhir bulan Februari. Persiapan dari acara tersebut di antaranya yaitu menyiapkan panitia dan koordinator untuk setiap divisi, mencari staff, membagi jobdesk, mencari pembicara untuk kajian, mempersiapkan menu berbuka, serta mencari imam dan petugas untuk kultum Tarawih.

Demi kesuksesan acara tersebut, UKI FEB Unsoed berkolaborasi dengan takmir Masjid Baitul Mat’sur FEB untuk penyediaan tempat dan penyediaan dana pada tahun ini. Tidak hanya itu, mereka juga menggandeng beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di FEB seperti UKM Fosei, UKM Ecolens, dan UKM Kewirausahaan Bursa sebagai media partner serta menyebarkan undangan untuk Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) dari fakultas-fakultas lain yang ada di Unsoed.

Ketua pelaksana Carnival Ramadhan itu mengaku, terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam menyelenggarakan acara tersebut seperti terbatasnya jumlah SDM yang menyebabkan panitia sering kali kewalahan dalam menjalankan persiapan. Hal tersebut dipicu oleh sempitnya waktu antara terbentuknya pengurus UKI FEB 2024 dengan bulan Ramadan sehingga tidak bisa melakukan perekrutan panitia dari eksternal UKI seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Kendala lain seperti ketidakhadiran undangan, dan lambatnya respon pembicara ketika dihubungi menyebabkan acara sedikit terhambat.

“Harapan saya setelah terlaksananya acara Carnival Ramadhan adalah semoga banyak manfaat yang didapat dari acara ini terutama dari kajiannya, juga semoga Ramadan yang kita lalui benar-benar menjadi Ramadan yang hebat, hebat pahalanya hebat pula manfaatnya. Harapan terakhir dari terlaksananya acara ini adalah semoga dakwah IsIam di lingkungan FEB ini dapat menjadi lebih baik dan maju lagi ke depannya,” pungkas Nabil.

Penulis: Anisa Nur Mareta | Editor: Nita Maysaroh

]]>
http://campussia.com/carnival-ramadhan-1445-h-hebat-pahalanya-hebat-pula-manfaatnya/feed/ 0 1033
Mengenang 84 Tahun Sastrawan Legendaris Indonesia, Sapardi Djoko Damono http://campussia.com/mengenang-84-tahun-sastrawan-sapardi-djoko-damono/ http://campussia.com/mengenang-84-tahun-sastrawan-sapardi-djoko-damono/#respond Mon, 18 Mar 2024 13:41:59 +0000 https://campussia.com/?p=1025

Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono merupakan seorang sastrawan berkebangsaan Indonesia yang dikenal lewat berbagai puisinya mengenai hal-hal sederhana namun penuh makna kehidupan, sehingga beberapa di antaranya sangat populer, baik di kalangan sastrawan maupun khalayak umum.

Beliau lahir pada tanggal 20 Maret 1940. Ia kerap dipanggil dengan singkatan namanya, SDD. Beliau adalah putra pertama pasangan Sadyoko dan Saparian. Dalam dunia sastra Indonesia, Sapardi kerap dipandang sebagai sastrawan angkatan 1970-an.

 

Biografi Sapardi Djoko Damono

Pada masa mudanya beliau habiskan di kota Surakarta. Pendidikan dasar ditempuhnya di SD Inpres Nagaraherang. Pendidikan menengah ditempuh di SMP Negeri 2 Surakarta (lulus 1955) dan SMA Negeri 2 Surakarta (lulus 1958). Pada masa ini, Sapardi sudah menulis sejumlah karya yang dikirimkan ke majalah-majalah. Kesukaannya menulis ini berkembang saat ia menempuh kuliah di bidang Bahasa Inggris di Jurusan Sastra Barat, Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Setelah sempat menempuh studi di University of Hawaii, Honolulu, Sapardi menempuh program doktor di Fakultas Sastra UI dan lulus pada tahun 1989.

 

Kehidupan pribadi Sapardi Djoko Damono

Sapardi Djoko Damono menikah dengan Wardiningsih yang juga berasal dari Jawa. Dari perkawinan itu mereka dikaruniai dua orang anak, seorang perempuan (Rasti Sunyandani) dan seorang laki-laki (Rizki Henriko).

Ia meninggal dunia pada 19 Juli 2020 di Rumah Sakit Eka BSD, Tangerang Selatan, setelah sempat dirawat karena penurunan fungsi organ tubuh. Makam beliau berada di Taman Pemakaman Giritama, Tonjong, Tajurhalang, Kabupaten Bogor.

 

Karir Sapardi Djoko Damono

Selepas lulus kuliah yaitu tahun 1964, Sapardi sempat menjadi pengajar pada Fakultas Keguruan Sastra dan Seni IKIP Malang di Madiun sampai 1968. Pada 1973, setelah sempat bekerja di Semarang, ia pindah ke Jakarta untuk menjadi direktur pelaksana Yayasan Indonesia yang menerbitkan majalah sastra Horison. Sejak 1974, ia mengajar di Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia. Sapardi ditunjuk sebagai Dekan Fakultas Sastra UI periode 1995-1999 setelah sebelumnya diangkat sebagai guru besar. Pada masa tersebut, Sapardi juga menjadi redaktur majalah Horison, Basis, Kalam, Pembinaan Bahasa Indonesia, Majalah Ilmu-ilmu Sastra Indonesia, dan country editor pada majalah Tenggara di Kuala Lumpur. Selepas purnatugas sebagai dosen di UI pada tahun 2005, Sapardi masih mengajar di Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta sambil tetap menulis fiksi maupun nonfiksi. Ia juga salah seorang pendiri Yayasan Lontar.

 

Penghargaan

Sapardi Djoko Damono banyak menerima penghargaan. Di antaranya adalah Cultural Award (Australia, 1978), Anugerah Puisi Putra (Malaysia, 1983), SEA Write Award (Thailand, 1986), Anugerah Seni Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1990), Kalyana Kretya dari Menristek RI (1996), Achmad Bakrie Award (Indonesia, 2003), Akademi Jakarta (Indonesia, 2012), Habibie Award (Indonesia, 2016), dan ASEAN Book Award (2018).

 

Karya Sastra Sapardi Djoko Damono

  • Duka-Mu Abadi (1969; kumpulan puisi 1967-1968)
  • Lelaki Tua dan Laut (1973; terjemahan karya Ernest Hemingway)
  • Mata Pisau (1974; kumpulan puisi 1969-1971)
  • Sepilihan Sajak Giórgos Seféris (1975; terjemahan karya Giórgos Seféris)
  • Puisi Klasik Cina (1976; terjemahan)
  • Lirik Klasik Parsi (1977; terjemahan)
  • Dongeng-dongeng Asia untuk Anak-anak (1982, Pustaka Jaya)
  • Perahu Kertas (1983; kumpulan puisi)
  • Sihir Hujan (1984; mendapat penghargaan Puisi Putera II di Malaysia)
  • Water Color Poems (1986; translated by John H. McGlynn)
  • Suddenly The Night: The Poetry of Sapardi Djoko Damono (1988; translated by John H. McGlynn)
  • Afrika yang Resah (1988; terjemahan karya Okot p’Bitek)
  • Mendorong Jack Kuntikunti: Sepilihan Sajak dari Australia (1991; antologi sajak Australia, dikerjakan bersama R:F: Brissenden dan David Broks)
  • Hujan Bulan Juni (1994; kumpulan puisi 1959-1994)
  • Black Magic Rain (1994; translated by Harry G Aveling)
  • Arloji (1998; kumpulan puisi)
  • Ayat-ayat Api (2000; kumpulan puisi)
  • Pengarang Telah Mati (2001; kumpulan cerpen)
  • Mata Jendela (2002; kumpulan puisi)
  • Ada Berita Apa hari ini, Den Sastro? (2002; kumpulan puisi)
  • Membunuh Orang Gila (2003; kumpulan cerpen)
  • Nona Koelit Koetjing: Antologi cerita pendek Indonesia Periode Awal (1870an – 1910an)” (2005; salah seorang penyusun)
  • Mantra Orang Jawa (2005; puitisasi mantra tradisional Jawa dalam bahasa Indonesia)
  • Before Dawn: The Poetry of Sapardi Djoko Damono (2005; translated by John H. McGlynn)
  • Kolam (2009; kumpulan puisi)
  • Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita (2012; kumpulan puisi)
  • Namaku Sita (2012; kumpulan puisi)
  • The Birth of I La Galigo (2013; puitisasi epos “I La Galigo” terjemahan Muhammad Salim, kumpulan puisi dwibahasa bersama John H. McGlynn)
  • Hujan Bulan Juni: Sepilihan Sajak (edisi 1994 yang diperkaya dengan sajak-sajak sejak 1959, 2013; kumpulan puisi)
  • Trilogi Soekram (2015; novel)
  • Hujan Bulan Juni (2015; novel)
  • Melipat Jarak (2015, kumpulan puisi 1998-2015)
  • Suti (2015, novel)
  • Pingkan Melipat Jarak (2017; novel)
  • Yang Fana Adalah Waktu (2018; novel)
  • Sepasang Sepatu Tua (2019; kumpulan cerpen)
  • Segi Tiga (2020; novel)
  • Mboel: 80 Sajak (2020; kumpulan puisi)

 

Musikalisasi puisi

Musikalisasi puisi karya Sapardi dimulai pada tahun 1987 ketika beberapa mahasiswanya membantu program Pusat Bahasa, membuat musikalisasi puisi karya beberapa penyair Indonesia sebagai upaya mengapresiasikan sastra kepada siswa SLTA. Saat itulah tercipta musikalisasi “Aku Ingin” oleh Ags Arya Dipayana dan “Hujan Bulan Juni” oleh Umar Muslim. Kelak, “Aku Ingin” diaransemen ulang oleh Dwiki Dharmawan dan menjadi bagian dari soundtrack Cinta dalam Sepotong Roti (1991), yang dibawakan oleh Ratna Octaviani. Beberapa tahun kemudian, lahirlah album Hujan Bulan Juni (1990) yang seluruhnya merupakan musikalisasi dari sajak-sajak Sapardi Djoko Damono.

 

Nonsastra

  • Sastra Lisan Indonesia (1983), ditulis bersama Subagio Sastrowardoyo dan A. Kasim Achmad. Seri Bunga Rampai Sastra ASEAN.
  • Puisi Indonesia Sebelum Kemerdekaan
  • Dimensi Mistik dalam Islam (1986), terjemahan karya Annemarie Schimmel “Mystical Dimension of Islam”, salah seorang penulis.
  • Jejak Realisme dalam Sastra Indonesia (2004), salah seorang penulis.
  • Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas (1978).
  • Politik Ideologi dan Sastra Hibrida (1999).
  • Priayi Abangan: Dunia Novel Jawa 1950 (2000)
  • Pegangan Penelitian Sastra -Bandingan (2005).
  • Babad Tanah Jawi (2005; penyunting bersama Sonya Sondakh, terjemahan bahasa Indonesia dari versi bahasa Jawa karya Yasadipura, Balai Pustaka 1939).
  • Bilang Begini, Maksudnya Begitu (2014), buku apresiasi puisi.
  • Alih Wahana (2013)
  • Kebudayaan (Populer) (di Sekitar) Kita (2011)
  • Tirani Demokrasi (2014)

 

Reporter: Reri Zakia Pramudita Riyadi, Fina Anis Amintarti

]]>
http://campussia.com/mengenang-84-tahun-sastrawan-sapardi-djoko-damono/feed/ 0 1025
Harga Kebutuhan Dapur di Pasar Manis Melonjak Menjelang Ramadhan: Modalnya Banyak, Untungnya Nggak Ada http://campussia.com/harga-kebutuhan-dapur-melonjak-menjelang-ramadhan/ http://campussia.com/harga-kebutuhan-dapur-melonjak-menjelang-ramadhan/#respond Sun, 10 Mar 2024 07:25:18 +0000 https://campussia.com/?p=1019

PURWOKERTO, Campussia.com – Harga kebutuhan dapur di Pasar Manis, Purwokerto kembali mengalami kenaikan pada hari Jumat, 8 Maret 2024. Kenaikan harga ini terjadi pada sejumlah item seperti bawang, cabai, minyak goreng, dan daging ayam.

Asep, salah seorang pedagang bumbu dapur mengakui melambungnya harga sudah terjadi sejak seminggu yang lalu. Hal tersebut memang sering terjadi menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran.

“Yang mengalami kenaikan ya bawang merah, cabe, terus bawang putih sih naik udah dari kemarin. Untuk hari ini sih 60 ribu per kilo harga jualnya cabai rawit sama cabai merah. Cabai hijaunya 40 ribu. Bawang putih kalau seperempat 12 ribu, berarti satu kilonya 45 ribu. Kalau bawang merahnya 40 ribu. Minyak sekarang hampir yang 900ml 15 ribu. Kemarin kan cuma jual 14, ini naik-naikan seribu,” jelas Asep.

Hal serupa juga terjadi pada harga daging ayam. Mul, seorang pedagang daging ayam di Pasar Manis mengungkapkan harga daging ayam broiler hingga saat ini mencapai angka 45 ribu per kilogram untuk daging bebas bulu dan 30 ribu per kilogram untuk daging ayam potong yang masih ada bulunya.

“Ya pada protes mahal. Yang biasanya beli dua kilo ya sekilo. Yang biasa beli sekilo ya beli setengah kilo. Kalau harganya mahal susah jualnya, nggak ada untungnya. Uangnya modalnya banyak, untungnya nggak ada,” tutur Mul.

Menurutnya, harga akan terus meningkat hingga Hari Raya Idul Fitri. Harga ayam yang semula 38 ribu per kilogram pada saat sebelum Pemilu, akan terus meningkat dua ribu setiap harinya sebagai akibat permintaan yang melonjak menjelang bulan Ramadhan.

Sementara itu, harga beras terpantau mulai mengalami penurunan. Makanan pokok yang satu ini dijual pada harga 16 ribu per kilogram, dari yang sebelumnya seharga 17 ribu.

Asep menilai perubahan harga ini memang biasa terjadi. Sebagai pedagang, ia tinggal mengikuti harga saja. Hanya saja, ia tidak bisa meraih keuntungan seperti biasanya karena adanya kenaikan harga.

“Ya kalau pedagang si otomatis nyari yang murah. Pembeli pun nyarinya yang murah gitu. Cuma kan kita mau mengadu sama siapa? Orang udah dari pusatnya udah naikan harga segitu. Perusahaan juga udah dinaikin. Ya kita tinggal ngikutin harga jual aja. Cuma ya kendala ada aja gitu. Sepi lah. Ya namanya orang butuh sih mesti nyari, gitu. Cuma kan keuntungannya berkurang. Karena biasa dapetnya keuntungan biasa ngambil dari per item ada yang seribu. Sekarang 500, karena buat nutup harga kenaikan,” ungkap Asep.

 

Reporter: Anisa Nur Mareta, Reri Zakia Pramudita Riyadi, Fina Anis Amintarti | Penulis: Anisa Nur Mareta | Transkriptor: Khusnul Isma Lathifi, Aaz Jundah Adidah

 

]]>
http://campussia.com/harga-kebutuhan-dapur-melonjak-menjelang-ramadhan/feed/ 0 1019
Aksi Kamisan Purwokerto: Kita Tidak Perlu Menjadi Korban untuk Bisa Mewujudkan Keadilan http://campussia.com/aksi-kamisan-purwokerto-kita-tidak-perlu-menjadi-korban-untuk-bisa-mewujudkan-keadilan/ http://campussia.com/aksi-kamisan-purwokerto-kita-tidak-perlu-menjadi-korban-untuk-bisa-mewujudkan-keadilan/#respond Fri, 01 Mar 2024 15:01:27 +0000 https://campussia.com/?p=1013

Sejumlah pemuda Komite Daerah Aksi Kamisan Purwokerto melakukan aksi di Tugu Pembangunan Banyumas pada Kamis (29/2).

 

PURWOKERTO, Campussia.com – Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Komite Daerah Aksi Kamisan Purwokerto melakukan aksi di Tugu Pembangunan Banyumas pada hari Kamis, 29 Februari 2024. Aksi bertajuk “Cabut Pemberian Pangkat Kehormatan terhadap Penjahat HAM” tersebut bertujuan untuk merawat ingat, menolak lupa, dan mengusut tuntas impunitas atau pelanggaran hak asasi manusia yang dibiarkan.

“Kami menginisiasi di Purwokerto untuk melaksanakan aksi kamisan setiap hari Kamis. Sebagai bentuk aspirasi, kita menyampaikan pendapat bahwa kasus-kasus pelanggaran HAM ini harus diselesaikan dan diusut tuntas. Kemudian kita mempunyai salah satu tuntutan bahwa dengan banyaknya kasus pelanggaran HAM yang belum terselesaikan, kita mempunyai tuntutan bahwa negara harus membentuk atau mendirikan peradilan HAM” ucap Sidiq, salah satu bagian dari komite Aksi Kamisan Purwokerto.

Ketika diwawancarai, Sidiq berpandangan bahwa para pelanggar HAM di Indonesia masih berseliweran, bahkan diberikan posisi strategis di negeri ini. Ia menyoroti beberapa hal yang terjadi di Indonesia. Pertama, soal pemberian gelar Jenderal Kehormatan bintang empat oleh Presiden Joko Widodo kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang pernah terlibat kasus pelanggaran HAM. Kedua ialah janji Presiden Jokowi pada periode pertama jabatannya untuk mencari aktivis Wiji Thukul dan pelaku yang menculiknya. Namun, di periode kedua jabatannya, belum ada kasus yang terselesaikan, termasuk dua belas kasus pelanggaran HAM berat yang pernah diakuinya.

Dalam orasinya, sekelompok pemuda tersebut juga menyebutkan kasus penangkapan sembilan petani yang dituduh mengancam proyek Bandara VVIP IKN (Ibu Kota Nusantara) di Kalimantan Timur. Penangkapan yang dilakukan oleh aparat ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Terdapat pula kasus terkait agraria yang lain, seperti kasus tiga petani Pakel, masyarakat sipil di Urut Sewu, serta di Wadas. Semua itu – disebutkannya, sebagai perwujudan masyarakat yang sedang memperjuangkan hak-hak mereka, sementara di Indonesia belum ada agraria sejati.

“Yang jelas, aksi ini tentu kita menyuarakan siapapun yang mendengar, siapa pun yang memiliki jabatan, yang mempunyai hati nurani untuk bisa mewujudkan keadilan. Kami meminta bahwa semuanya bisa ikut serta mengawal kasus pelanggaran HAM yang ada di Indonesia. Kita tidak perlu menjadi korban untuk bisa mewujudkan keadilan, untuk bisa berjuang memperjuangkan keadilan bagi keluarga korban. Tapi, cukup mempunyai hati nurani untuk memperjuangkan itu semua. Itu sudah menjadi hal yang cukup.” tutur Sidiq.

Reporter: Nita Maysaroh, Anisa Nur Mareta, Vina Melfiana | Penulis: Anisa Nur Mareta | Transkriptor: Meylani Puji Lestari

]]>
http://campussia.com/aksi-kamisan-purwokerto-kita-tidak-perlu-menjadi-korban-untuk-bisa-mewujudkan-keadilan/feed/ 0 1013
Press Release Pelantikan BEM, DLM, HIMA, dan UKM FEB Unsoed Periode Kepengurusan 2024 http://campussia.com/pelantikan-ormawa-2024/ http://campussia.com/pelantikan-ormawa-2024/#respond Sun, 25 Feb 2024 12:58:42 +0000 https://campussia.com/?p=996

(Sumber: Dok. BEM FEB Unsoed)

Acara pelantikan dan serah terima jabatan yang dilakukan oleh organisasi kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 Februari 2024, di lantai tiga gedung Roedhiro FEB Unsoed. Pelantikan tersebut melibatkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM), Himpunan Mahasiswa (HIMA), serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di FEB Unsoed.

Kegiatan pelantikan yang dihadiri oleh pimpinan yang tergabung dalam pengurus baru serta ketua atau perwakilan periode lalu yang akan menyerahkan jabatannya ini berlangsung dengan khidmat. Turut serta mengundang Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Istiqomah, S.E, M.Sc, Ph.D, yang menjadi saksi legalitas pergantian kepengurusan. Disusul pula Prof. Wiwiek Rabiatul Adawiyah M.Sc., Ph.D. selaku Dekan FEB Unsoed yang memberi ucapan selamat dalam sambutan hangat.

Persiapan pelantikan ini diketahui telah direncanakan oleh BEM dalam waktu sekitar tiga minggu. Terdapat perubahan rencana dari yang semula bertempat di lapangan putih pada pagi hari pukul 08.00 WIB menjadi bertempat di Gedung Roedhiro pukul 10.00 WIB, atas permintaan dari Dekan FEB Unsoed. BEM melalui Kementerian Dalam Negeri juga melakukan koordinasi terkait informasi pelantikan dengan setiap Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang ada di FEB.

Dalam sambutannya, Wakil Presiden BEM FEB Unsoed, Hafizh Pradipta Arya Abyasa membahas fenomena penurunan minat mahasiswa terhadap organisasi. Fenomena ini menyebabkan sulitnya reorganisasi dan bukan hanya terjadi di FEB saja, namun dialami juga oleh semua elemen organisasi kemahasiswaan. Ia membacakan teks sambutan yang merupakan titipan dari Presiden BEM terpilih, Irzal Eka Saputra, yang berhalangan hadir pada kesempatan itu.

Hafizh menuturkan salah satu penyebab penurunan minat terhadap organisasi adalah terjadinya pergeseran minat ke akademik karena adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dinilai lebih valuable karena mempersiapkan mahasiswa untuk lebih dekat dan lebih siap dengan dunia kerja.

“Jangan berkecil hati karena mengorbankan kesempatan mengikuti MBKM, namun justru dengan mengikuti organisasi kita belajar, menempa ilmu, menempa diri, berproses menjadi next leader,” ujar Hafizh.

Pandangan presiden BEM pada fenomena ini bahwa MBKM menggerus mahasiswa untuk menjadi pekerja, dengan kata lain mahasiswa ditempa untuk menjadi pekerja, sementara dalam organisasi mahasiswa ditempa untuk menjadi pemimpinnya.

“Ini sekadar pandangan sempit, karena keduanya (MBKM dan organisasi) memiliki kesempatan yang luar biasa. Kami pun berupaya melinearkan program MBKM dan organisasi dengan merealisasikannya melalui program kerja mitra desa yang kami usahakan menjadi PPK ormawa, yang bisa dikonversi dengan KKN dan dikompetisikan nasional jadi program pengabdian masyarakat yang berbau akademis. Pada intinya kami mengintegrasikan antara MBKM dengan organisasi,” tambah Hafizh.

Selasar Karya menjadi simbol BEM dalam membawa pergerakan tahun ini yang dibentuk dalam kabinetnya. Selasar karya memandang KMFEB dan khususnya sekretariat sebagai art gallery untuk memamerkan karya, program, dan keunggulan yang bertujuan meningkatkan nama KMFEB. BEM mengusung nama kabinet “Selasar Karya” untuk KMFEB bukan untuk bersaing melainkan bekerjasama, menyatukan dan memamerkan karya. Upaya BEM dalam mewujudkannya melalui Kementerian PSDM (Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa) serta Mikat (Minat dan Bakat).

Organisasi yang bagus, diungkapkan Hafizh, adalah organisasi yang berkelanjutan. BEM akan melanjutkan apa yang sudah dijalankan dari program yang bagus dan relevan, menciptakan program baru sesuai keperluan, dengan tujuan high profile organisation.

Sementara itu, ketua Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM) FEB Unsoed periode 2024 yang  juga turut serta menghadiri acara tersebut menyikapi penurunan minat terhadap organisasi tersebut dengan mengemukakan konsep pembangunan manusia. Konsep ini diimplementasikan dengan menawarkan nilai-nilai yang ada di DLM sekaligus menggali basic demand atau kebutuhan mahasiswa itu sendiri. Sehingga konsep pembangunan sumber daya manusia yang walaupun sedikit ini, bisa lebih maksimal kedepannya.

“Secara porsi, DLM mengawasi sekaligus melaksanakan fungsi anggaran. Fokus pengembangan manusia, pertama untuk DLM, bagaimana mengawasi dengan baik dan bijak dan akhirnya BEM yang mengeksekusi proker untuk KMFEB. Jadi, DLM yang nge-push atau koordinasi, bersinergi dengan BEM sebagai mitra sanding. Jadi, dari situ ada output dari BEM kepada KMFEB secara eksekutif,” jawab M. Farros Abid Nuryanto, ketua DLM FEB Unsoed 2024 saat ditanya mengenai konsep pembangunan manusia yang diusung DLM tahun ini.

Kemudian, dalam hal rencana pelaksanaan pengawasan, ia menuturkan adanya SOP pengawasan. SOP tersebut berpaku pada Musyawarah Kerja (Musker) yang dilakukan BEM dan DLM serta disaksikan oleh KMFEB. Adapun pengawasan oleh DLM yakni, pengawasan dari esensial kementerian yang dilanjutkan dengan pengawasan proker supaya berjalan dengan maksimal.

Ketua DLM yang baru resmi menjabat itu juga menjelaskan beberapa perbedaan antara DLM tahun ini dengan periode sebelumnya. Ia berencana untuk meningkatkan keaktifan dan bonding karena adanya penurunan minat terhadap organisasi di tahun ini. Salah satu upaya yang dilakukannya yaitu acara “Ngopi” atau Ngobrol Aspirasi yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 24 Februari 2024 bertempat di pelataran sekretariat. Acara ini juga sebagai inovasi baru yang dilakukan DLM untuk lebih kreatif dalam mem-bonding-kan pengurus setelah pada periode sebelumnya terdapat program kunjungan sekretariat di FEB Unsoed. 

“Bertujuan awal untuk menyerap aspirasi dari KMFEB. Rangkaian acaranya open coffee shop. Di situ bebas, temen-temen yang mau dateng, ngobrol. Ada keresahan apa? Bisa disuarakan. Sengaja milih waktu pas pelantikan karena mengingat peresmian secara penyuratan dan ada massa yang banyak. Juga, waktu yang cukup untuk kumpul dari KMFEB dan sekre,” beber Farros.

Reporter & Penulis: Nita Maysaroh, Anisa Nur Mareta | Transkriptor: Nita Maysaroh

]]>
http://campussia.com/pelantikan-ormawa-2024/feed/ 0 996
FAAS 2023 Usung Tema Freedom of Fantastic: Akuntansi Bebas Berekspresi http://campussia.com/faas-2023-usung-tema-freedom-of-fantastic-akuntansi-bebas-berekspresi/ http://campussia.com/faas-2023-usung-tema-freedom-of-fantastic-akuntansi-bebas-berekspresi/#respond Mon, 20 Nov 2023 06:39:35 +0000 https://campussia.com/?p=993 PURWOKERTO, Campussia.com – Ulang tahun ke-35 Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HMJA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman jatuh pada Jumat, 20 Oktober 2023. Seperti tahun-tahun sebelumnya, mahasiswa jurusan akuntansi merayakan hari jadi mereka dengan menyelenggarakan Forum Akuntansi Akhir Semester (FAAS) pada bulan November. Pada perayaan tahun ini, panitia mengusung tema “Freedom of Fantastic” yang memiliki makna kebebasan berekspresi.

”Untuk temanya sendiri, aku mengangkat tema di FAAS tahun ini itu Freedom of Fantastic. Di mana acara FAAS ini diharapkan apa ya, memiliki kebebasan gitu, bagi siapa saja untuk berekspresi, memberikan ide untuk FAAS ini. Jadi setiap warga akuntansi ini dapat menciptakan FAAS sesuai dengan idenya masing-masing, begitu,” ungkap Ririn selaku ketua panitia FAAS 2023.

Lebih lanjut, Ririn menjelaskan rangkaian acara FAAS yang terdiri dari lomba-lomba yang melibatkan angkatan 2020-2023. Beberapa lomba yang dilaksanakan di antaranya badminton, voli, mobile legends, fotografi, hingga war angkatan yang berisi perlombaan seperti pada perayaan 17 Agustus. Lomba-lomba berbasis olahraga tersebut diharapkan dapat menjadi sarana untuk menjalin ikatan antar angkatan mahasiswa jurusan akuntansi.

“…dan kalau misalkan untuk seluruh warga akuntansi, harapan aku adalah kita semua bisa makin solid, semakin apa ya, ini kan acara dies natalisnya, kayak perayaannya begitu. Semoga di perayaan ini semua itu bisa have fun dengan adanya FAAS ini, begitu. Makanya aku mengangkat tema Freedom of Fantastic,” tambahnya.

Selain perlombaan, di dalam FAAS juga terdapat bazaar makanan dan minuman yang terbuka untuk umum dari pukul 8 pagi sampai pukul 5 sore. Panitia menjalin kerja sama dengan media partner sehingga pengunjung bazar tidak hanya berasal dari lingkup FEB Unsoed saja. Mereka juga menggandeng UMKM lokal dan mengumpulkan stan-stan menjadi satu di pelataran sekretariat FEB Unsoed. Pemilihan tempat bazar yang berbeda dari tahun sebelumnya bukan tanpa alasan. Mahasiswi akuntansi internasional angkatan 2022 ini menyebutkan hal itu adalah suatu inovasi baru yang dipilih panitia. Mereka menilai pelataran sekretariat FEB adalah pusat mobilitas sehingga banyak orang yang berlalu lalang di sana.

Acara yang berlangsung selama dua minggu itu akan ditutup pada 25 November dengan closing-an sebagai puncaknya. Ia menjelaskan, gelaran closing FAAS tahun ini akan lebih berfokus pada pentas seni di mana setiap angkatan akan mengirimkan perwakilannya untuk meramaikan acara.

Terakhir, Ririn berpesan kepada seluruh rekan panitia FAAS 2023 supaya dapat belajar dan berproses bersama. Sehingga, mereka dapat mengatur acara yang sudah direncanakan sejak April hingga Oktober tersebut.

“… Dan harapan aku, pertama untuk panitia, temen-temen semua itu bisa sama-sama berproses di kepanitiaan FAAS 2023 ini kita bisa sama-sama belajar gitu, bagaimana kita mengorganisir kepanitiaan dan event yang ada kayak begitu,” bebernya.

Reporter: Anisa Nur Mareta | Editor: Abdiya Syakuro

]]>
http://campussia.com/faas-2023-usung-tema-freedom-of-fantastic-akuntansi-bebas-berekspresi/feed/ 0 993
Muncul Banner di Lingkungan Sekretariat FEB: Ada Tagar Bisnis Event Mahasiswa http://campussia.com/muncul-banner-di-lingkungan-sekretariat-feb-ada-tagar-bisnis-event-mahasiswa/ http://campussia.com/muncul-banner-di-lingkungan-sekretariat-feb-ada-tagar-bisnis-event-mahasiswa/#respond Fri, 03 Nov 2023 07:37:40 +0000 https://campussia.com/?p=989 Muncul Banner di Lingkungan Sekretariat FEB: Ada Tagar Bisnis Event Mahasiswa 

Spanduk yang ditujukan langsung untuk Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (BEM FEB) Unsoed muncul di lingkungan Sekretariat FEB pada Rabu (01/11) pagi. Ungkapan “Katanya Kolaborasi Kok Ga Ditepati, Malah Asik Sendiri” ini bergelantungan di tembok blangkon atas kawasan sekretariat, tepatnya di depan Ruang Sekre BEM FEB.

Tidak diketahui secara pasti siapa yang menulis dan memasang banner tersebut. Namun diketahui bahwa tulisan yang dibuat untuk jajaran BEM ini merupakan keresahan dari sekretariat-sekretariat FEB. Beberapa Sekre menilai BEM belum menyelesaikan masalah-masalah yang ada di setiap Sekre selama hampir 9 bulan masa periode. Sehingga adanya banner tidak dapat dipungkiri menjadi jembatan sekretariat menumpahkan kritik kepada Kabinet Ratu Adil BEM FEB Unsoed 2023.

“(Pertimbangan) yang pertama pasti bikin nyadar. Soalnya kan masa sebegitu lapwas (Laporan Pengawasan) kita maparin semua keluh kesah kita buat Pres (Presiden) dan Wapres (Wakil Presiden) cuma dianggap angin lalu dan sekadar minta maaf gitu. Sebenarnya yang paling kuat cuma menyadarkan mereka gitu,” ujar Galih selaku Presiden UKM Kewirausahaan Bursa.

Wakil Presiden BEM FEB, Muhammad Rafif Harsidya merespon munculnya banner dengan mengunggah di sosial media dan membubuhkan kata implusif di dalamnya. Menanggapi respon dari Wapres, Galih sontak berterus-terang, “masa kita gak berdasar, ngadain banner masa gak berdasar dan gak tau konsekuensinya. Kita kan mestinya tau kenapa harus turunin banner itu. Berarti dari situ mereka gak nyadar dong, mereka gak ngerasa bersalah.”

Lebih lanjut, kata “Kolaborasi” merujuk pada tidak adanya pengkolaborasian program kerja atau agenda yang diinisiasi oleh BEM bersama ke-18 sekretariat. Beberapa Sekre mengatakan bahwa BEM hanya menjalankan proker-proker yang sudah ada sebelumnya dan tidak melakukan inovasi proker.

“Tentu setiap sekre memiliki keresahan yang berbeda-beda ya. Kalo misalkan saya dari Himesbang mungkin lebih ke arah terkait dengan kata kolaborasi, terus juga terkait dengan hastag “bisnis event mahasiswa.” Kenapa di Himesbang agak sedikit berkorelasi terhadap dua kata tersebut, karena di Himesbang sendiri belum ada rasanya kolaborasi sama BEM,” beber Agung Permana, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi dan Studi Pembangunan.

Bisnis yang dimaksud menurut Agung ialah berupa tidak adanya kolaborasi yang semestinya antara BEM dengan Sekre mengenai suatu program kerja. Contohnya, salah satu proker milik Himesbang yang ingin mencoba masuk dan berkolaborasi dengan proker BEM, namun kenyataannya tidak bisa. Agung mengatakan bahwa BEM menanggapinya as a partner bisnis, bukan sebagai sesama organisasi di FEB.

Menanggapi isu bisnis yang terpampang pada tulisan banner, Presiden BEM FEB Rafi Muhammad Warits mengatakan, “waktu itu yang dikatakan ini kan hubungan organisasi kita bla bla bla. (ketua panitia yang bersangkutan) Menjawabnya pure bisnis, yaitu antara kepanitiaan dengan sponsorship dan tenant kan bukan hubungan organisasi. Nggak bisa dilihat hanya BEM dan sekre, ini kan yang dipermasalahkan itu adalah sebuah event bukan kebijakan dari sekre lah bukan lain-lain. Tapi memang di bisnis yang sedang dibahas.”

Rafi menganggap adanya banner yang diperuntukkan bagi BEM merupakan hal yang bagus dan sebuah kritikan yang sangat keras untuknya. Rafi mengaku penurunan banner disebabkan karena aspirasi sekre-sekre yang kurang difasilitasi oleh BEM.

“Tanggapan aku kira-kira kayaknya bagus lah. Untuk demokrasi dan situasi politik biar sedikit lebih panas. Cuma kalo dari perspektif aku sebetulnya, kan ini bannernya menjurus ke salah satu masalah lah. Ini asumsi aja ya, nggak tau bener atau enggak. Aku nggak tau siapa yang masang. Tau sebetulnya kelompok yang mana, cuma maksudnya kritik ini entah bener ke arah yang situ atau bukan,” ungkap Rafi selaku Presiden BEM FEB.

Tidak semua Sekre mengetahui dan merasa terwakili dengan adanya banner tersebut. Fauzi sebagai Ketua Unit Kerohanian Islam (UKI FEB) dan Rafli sebagai Presiden Forum Studi Ekonomi Islam (FOSEI Unsoed) menyatakan tidak memahami secara pasti latar belakang turunnya banner. Akan tetapi, FOSEI memiliki keluhan tersendiri mengenai kinerja BEM periode 2023 ini.

“Bisa dibilang gak semua Sekre ngerasa diwakilkan terkait adanya banner itu. Cuma kalo misalkan dari Himesbang sendiri mungkin di sini kita merasa cukup diwakili dengan adanya banner itu,” terang Agung Permana.

Sekre-sekre memahami kemungkinan hasil akhir dari penurunan banner ini adalah Gelar Wicara. Mereka menyatakan setuju apabila diadakan Gelar Wicara, yang merupakan ajang bagi KMFEB termasuk Sekretariat untuk berbicara dan menyampaikan keresahannya terhadap BEM. Sekretariat berharap di dalam Gelar Wicara BEM dapat memberikan solusi yang tepat dari permasalahan yang dihadapi Sekre-sekre saat ini.

Reporter & Penulis: Puput Azizah Yuliana | Transkriptor: Nita Maysaroh.

]]>
http://campussia.com/muncul-banner-di-lingkungan-sekretariat-feb-ada-tagar-bisnis-event-mahasiswa/feed/ 0 989