Resmi Dilantik, BEM dan DLM FEB Unsoed 2023 Ungkap Perbaikan untuk Satu Periode

Foto: Pelantikan DLM, BEM, HIMA dan UKM FEB Unsoed 2023. Sumber: dokumentasi BEM FEB Unsoed.

Kegiatan pelantikan DLM, BEM, HIMA, dan UKM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman periode 2023 dilakukan oleh Wakil Dekan 3 Istiqomah S.E., M.Sc., Ph.D. bertempat di Lapangan Putih FEB Unsoed Sabtu 11 Februari 2023. Dalam sambutannya beliau menyampaikan apresiasi kepada para pengurus periode 2022 atas kinerjanya selama satu periode ke belakang dan memberikan dukungan kepada kepengurusan baru yang telah dilantik.

Faiz Syauqi Muljawan selaku ketua DLM FEB Unsoed 2023 dalam wawancaranya kepada LPM MëMI menyebutkan bahwa hal yang disoroti untuk kepengurusan BEM FEB Unsoed periode ini adalah SOP Pengawasan. Pembaruan mungkin dilakukan untuk membentuk pengawasan yang menyeluruh kepada BEM. Selanjutnya mengenai optimalisasi fungsi kerja yang masih menjadi PR DLM sejak tahun-tahun sebelumnya. Fungsi anggaran yang masih belum dipegang DLM menjadi hal yang patut diperhatikan. Penggunaan anggaran kemahasiswaan langsung diserahkan kepada BEM. Hal ini dikarenakan mandat dari pihak dekanat FEB Unsoed sendiri. Oleh karena itu, DLM hanya sebatas mengawasi penggunaan anggaran melalui komisi pengawasan DLM. “Jadi agar dana-dana mahasiswa itu nggak ada yang dikorupsi dan juga nggak ada yang salah penempatan juga,” terang Faiz.

Permasalahan terkait partisipasi KMFEB dalam menyampaikan aspirasinya untuk BEM juga perlu segera diselesaikan. Forum aspirasi yang diadakan DLM di 2022 masih minim partisipasi dari KMFEB. Faiz mengatakan akan mengubah konsep pelaksanaan forum aspirasi dengan tidak mengadakan forum namun dengan membuat semacam kegiatan. DLM akan melakukan kunjungan sekre demi mengumpulkan aspirasi yang mungkin masuk dari para organisator. Untuk KMFEB yang tidak terlibat dalam organisasi HIMA/UKM akan digaet melalui stand aspirasi. Mekanisme stand aspirasi sendiri masih dalam pertimbangan DLM. “Jadi kayak daripada DLM ngadain forum aspirasi tapi minim partisipan, aku rasa lebih efektif dan lebih optimal untuk menarik aspirasi dengan cara seperti itu,” pungkas Faiz.

Lain halnya DLM yang menjalankan fungsi legislatif, BEM sebagai sebuah lembaga eksekutif, dalam satu periode ke depan, ingin mendorong mahasiswa untuk meraih prestasi di bidang akademik, berbeda dengan kepengurusan periode sebelumnya yang fokus pada pengembangan minat dan bakat non-akademik, seperti yang dijelaskan oleh Presiden BEM FEB Unsoed 2023, Rafi Muhammad Warits, pada Minggu 12 Februari kemarin. Tak hanya itu, Rafi menilai bahwa diperlukan adanya upaya lebih untuk perbaikan internal fakultas. Perbaikan internal yang dimaksud ialah memfokuskan segmentasi di ranah FEB terlebih dahulu sebelum akhirnya beranjak ke segmentasi yang lebih besar, contohnya pada pembengkakan jumlah staf yang diterima oleh BEM FEB 2023. Besarnya jumlah staf di periode kali ini diharapkan dapat menjadi back-up system yang efektif dan efisien untuk kebutuhan akan sumber daya manusia di organisasi.

Terkait dengan dana fakultas yang selalu menjadi topik perbincangan hangat dari tahun ke tahun, BEM mengklaim selalu berupaya untuk bernegosiasi dengan pihak dekanat fakultas demi kesejahteraan KMFEB. Salah satunya ketika isu penurunan dana delegasi untuk mahasiswa berprestasi yang awalnya 40 juta rupiah menjadi 20 juta rupiah, BEM mengintegrasikan kumpulan data dari berbagai sumber seperti DLM, himpunan-himpunan, dan ormawa lainnya untuk mendukung argumen yang diajukan. Walaupun pada akhirnya, pihak fakultas hanya bisa menjanjikan untuk tidak menurunkan dana delegasi, bukan menaikkan dana tersebut.

Mengenai dana pemeliharaan sekretariat UKM/HIMA FEB, Rafi mengatakan, sudah seharusnya ada usaha pemeliharaan yang konkret dari pihak fakultas. Posisi BEM yang hanya menjadi badan penyalur aspirasi pada dasarnya belum bisa menjanjikan untuk realisasinya. “Karena bagaimanapun mereka udah punya itung-itungannya sendiri, kita bisa menekan. Cuma kita tidak bisa memastikan. Kepastiannya ada penyaluran aspirasi tersebut dari kementerian dalam negeri,” tegas Rafi. Namun, memang sudah semestinya BEM perlu mengkomunikasikan lebih lanjut dengan pihak fakultas terkait aspirasi dari masing-masing sekre di FEB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *