ADA APA DENGAN SEKRE??

Purwokerto (7/11) tampak ada hal yang berbeda di Pelataran Gedung Kesekretariatan (Sekre) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman, yakni adanya spanduk dan tulisan kritik – kiritik terpampang di Pelataran Sekre sebagai wujud aspirasi terhadap Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) serta Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM) yang di rasa kurang mewadahi / mempresentasikan KMFEB dalam kinerja BEM serta DLM yang seharusnya. Banyak dugaan dan spekulasi yang timbul salah satunya disebabkan kritikan terhadap kinerja DLM selaku badan pengawas BEM yang ikut terkena imbas dikarenakan tidak melakukan tugasnya dengan baik pada kepengurusan akhir periode yang sebentar lagi usai, yang kemudian akan ada pemilihan rakyat (permira) untuk memilih Presiden Bem dan Wakil Presiden Bem FEB Unsoed untuk periode selanjutnya.

Menurut Zen, selaku Ketua Sasmi yang tergabung dalam KMFEB, peristiwa tersebut terjadi secara turun- temurun dari tahun ke tahun sebagai bentuk aspirasi / kekecewaan KMFEB terhadap kinerja BEM maupun DLM karena di rasa aspirasi yang selama ini sudah di sampaikan tidak di laksanakan sebagaimana mestinya. Oleh sebab itu sebagai bentuk kritik di tulislah spanduk – spanduk tersebut.

Ada pendapat lain yaitu dari Ketua Märgin yakni Aziz. Menurutnya kritik itu ditujukan bagi semua sekre sebagai bentuk aspirasi KMFEB yang mungkin saat menuangkan aspirasinya tidak ada follow up atau tindaklanjuti. Ia berpendapat bahwa kemungkinan lewat jalur ini mereka bisa memperbaiki dan memfollow up aspirasi tersebut yang menjadi harapan persiapan pengurus sekarang ataupun kedepan agar lebih baik lagi.

Selain itu, menurut Yulius (Ketua Bursa) peristiwa ini juga pernah terjadi pada tahun 2017 namun saat itu yang di kritik hanyalah BEM, sementara di tahun 2018 hal ini tidak terjadi karena di rasa pada tahun tersebut BEM khususnya Presiden BEM di rasa mampu menyalurkan aspirasi warga KMFEB sesuai tujuan yang seharusnya. Sementara di tahun 2019, hal tersebut kembali terjadi lagi.

Kami melakukan konfirmasi terkait hal ini kepada Wakil Presiden Bem FEB Unsoed yaitu Maulana Salam. Menurutnya “Reaksi setelah ada hal tersebut menanggapi aspirasi dari KMFEB apapun bentuknya harus di dengarkan, kita langsung koordinasi dengan pihak DLM mengenai ada tulisan seperti ini dan akan di tindaklanjuti seperti apa dan bagaimana. Kalau langkahnya bentuknya diskusi terbuka kami akan menerima, melakukan evaluasi, dan mendiskusikan apa kesalahan kita”. Ia juga menambahkan bawa penyebab dari kritikan ini karena adanya beberapa faktor. Faktor yang paling terlihat karena Presiden dan Wakilnya tidak ada. “Presidennya ada forum di Surabaya. Saya sendiri sedang KKN, jadi untuk seharian hari rabu kemarin benar – benar tidak ada orang. Terkait kekosongan presiden dan wakil sudah izin ke beberapa UKM – UKM, cuma ada beberapa yang belum. tidak menyangka kalau ada kejadian ini soalnya juga baru di BEM” ia juga menanggapi bahwa dengan adanya hal ini ia merasa bersyukur karena itu sebagai bentuk kepedulian dari KMFEB maupun dari UKM terkait mau bagaimana ke depannya mau di kemana kan arah KMFEB karena di takutkan organisasi yang kosong dengan kata lain Sekre tidak boleh terlihat kosong.

Dan kemudian kami bertemu dan melakukan konfirmasi dengan Ainul Fikri selaku Ketua DLM yang menjelaskan terkait masalah ini. Ia menuturkan bahwa “Hal ini merupakan sebuah tamparan untuk saya sendiri maupun dari DLM. Mungkin DLM kurang dalam KMFEB dalam menyalurkan aspirasinya sebagai bentuk peringatan dari KMFEB, DLM harus di benarkan lagi kinerjanya. tidak cuma statement seperti ini tapi harus ada aksi nyata. tidak menyangka dan tidak mempersiapkan hal – hal seperti ini dan ambil sisi positifnya sebagai peringatan.”

Ia menambahkan dalam keterangannya akan ada pengelolaan dari pihak DLM, yakni diadakannya bentuk forum aspirasi bernama Gelar Wicara. Forum ini merupakan forum diskusi terbuka dengan KMFEB sebagai bentuk keresahan, ataupun yang lain yang sekiranya belum ada wadah tersampaikannya aspirasi semacam klarifikasi dari pihak yang terlibat yaitu BEM dan DLM agar kinerjanya dapat ditingkatkan sebagai lembaga legislatif dan eksekutif KMFEB. “Rencananya dilakukan pada pekan depan agar tidak terlalu mepet juga” tuturnya.

Dengan adanya Gelar Wicara ini diharapkan sebagai wadah bentuk reaksi dari KMFEB, mereka dapat meluapkan aspirasinya dengan DLM dan BEM FEB terkait apa yang mereka resahkan sebagai bentuk demokrasi, dan aspirasi di KMFEB itu memang adanya. Hal ini juga dapat di jadikan sebagai bahan diskusi pertama terkait dinamika keorganisasian yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed ini. (ALK/MS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *