Harga Kebutuhan Dapur di Pasar Manis Melonjak Menjelang Ramadhan: Modalnya Banyak, Untungnya Nggak Ada

PURWOKERTO, Campussia.com – Harga kebutuhan dapur di Pasar Manis, Purwokerto kembali mengalami kenaikan pada hari Jumat, 8 Maret 2024. Kenaikan harga ini terjadi pada sejumlah item seperti bawang, cabai, minyak goreng, dan daging ayam.

Asep, salah seorang pedagang bumbu dapur mengakui melambungnya harga sudah terjadi sejak seminggu yang lalu. Hal tersebut memang sering terjadi menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran.

“Yang mengalami kenaikan ya bawang merah, cabe, terus bawang putih sih naik udah dari kemarin. Untuk hari ini sih 60 ribu per kilo harga jualnya cabai rawit sama cabai merah. Cabai hijaunya 40 ribu. Bawang putih kalau seperempat 12 ribu, berarti satu kilonya 45 ribu. Kalau bawang merahnya 40 ribu. Minyak sekarang hampir yang 900ml 15 ribu. Kemarin kan cuma jual 14, ini naik-naikan seribu,” jelas Asep.

Hal serupa juga terjadi pada harga daging ayam. Mul, seorang pedagang daging ayam di Pasar Manis mengungkapkan harga daging ayam broiler hingga saat ini mencapai angka 45 ribu per kilogram untuk daging bebas bulu dan 30 ribu per kilogram untuk daging ayam potong yang masih ada bulunya.

“Ya pada protes mahal. Yang biasanya beli dua kilo ya sekilo. Yang biasa beli sekilo ya beli setengah kilo. Kalau harganya mahal susah jualnya, nggak ada untungnya. Uangnya modalnya banyak, untungnya nggak ada,” tutur Mul.

Menurutnya, harga akan terus meningkat hingga Hari Raya Idul Fitri. Harga ayam yang semula 38 ribu per kilogram pada saat sebelum Pemilu, akan terus meningkat dua ribu setiap harinya sebagai akibat permintaan yang melonjak menjelang bulan Ramadhan.

Sementara itu, harga beras terpantau mulai mengalami penurunan. Makanan pokok yang satu ini dijual pada harga 16 ribu per kilogram, dari yang sebelumnya seharga 17 ribu.

Asep menilai perubahan harga ini memang biasa terjadi. Sebagai pedagang, ia tinggal mengikuti harga saja. Hanya saja, ia tidak bisa meraih keuntungan seperti biasanya karena adanya kenaikan harga.

“Ya kalau pedagang si otomatis nyari yang murah. Pembeli pun nyarinya yang murah gitu. Cuma kan kita mau mengadu sama siapa? Orang udah dari pusatnya udah naikan harga segitu. Perusahaan juga udah dinaikin. Ya kita tinggal ngikutin harga jual aja. Cuma ya kendala ada aja gitu. Sepi lah. Ya namanya orang butuh sih mesti nyari, gitu. Cuma kan keuntungannya berkurang. Karena biasa dapetnya keuntungan biasa ngambil dari per item ada yang seribu. Sekarang 500, karena buat nutup harga kenaikan,” ungkap Asep.

 

Reporter: Anisa Nur Mareta, Reri Zakia Pramudita Riyadi, Fina Anis Amintarti | Penulis: Anisa Nur Mareta | Transkriptor: Khusnul Isma Lathifi, Aaz Jundah Adidah

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *